dasun-rembang.desa.id- SMAN 1 Pamotan menyelenggarakan Learning Tour Penelitian Sosial Tumpeng Pesisiran di Desa Dasun pada Rabu (15/3/2023). Siswa kelas sepuluh yang berjumlah 288 siswa, dibagi menjadi 32 kelompok melakukan Penelitian Sosial di 32 rumah penduduk Desa Dasun.
Setiap kelompok yang terdiri dari 9 siswa memasak Tumpeng Pesisiran dengan pendampingan emak-emak Dasun. Produk pembelajaran yang dihasilkan dari kegiatan Learning Tour di Desa Dasun ini bukan hanya Tumpeng Pesisiran, namun ada pula Artikel Hasil Penelitian dan Film Dokumenter tentang Tumpeng Pesisiran Desa Dasun.
Dalam menyusun produk artikel dan film dokumenter, siswa melakukan wawancara kepada tuan rumah tentang tumpeng pesisiran dengan instrumen wawancara yang telah disiapkan.
Mereka bertanya mengenai tradisi tumpengan di Desa Dasun, aktivitas keseharian masyarakat Dasun, sejarah masyarakat Desa Dasun, produk unggulan desa Dasun, rempah-rempah yang digunakan untuk membuat tumpeng pesisiran, cara membuat tumpeng pesisiran, masa depan tumpeng pesisiran dan pemajuan kebudayaan Desa Dasun melalui tumpeng pesisiran, serta masih banyak lagi.
Setelah Tumpeng Pesisiran selesai dibuat di 32 rumah warga Desa Dasun, kemudian tumpeng dibawa ke Gedung Serga Guna Dasun untuk dipamerkan dan selanjutnya dinilai oleh dewan juri.
Hadir sebagai dewan juri adalah Kepala Sekolah, dewan guru SMAN 1 Pamotan, Ketua TP PKK Kec. Lasem, Sekcam Lasem, para Kasi di Kecamatan Lasem dan Kapolsek Lasem serta Danramil Lasem juga memberikan nilai.
Setelah pengumuman pemenang selesai, dilanjutkan berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa kemudian seluruh siswa dan hadirin yang hadir makan tumpeng pesisiran bersama. Mereka makan dengan gembira.
Definisi Tumpeng Pesisiran
Tumpeng Pesisiran adalah makanan tumpeng pada umumnya, namun isi lauk pauknya berasal dari hasil pesisir, seperti ikan bandeng, cumi, udang, kepiting, rajungan, kerang, tiram, latoh, ikan asin, teri, ikan mujair, udang windu, dll.
Tumpeng Pesisiran hadir karena produk Desa Dasun adalah hasil laut dan tambak. Fenomena ini berbanding lurus dengan mata pencaharian masyarakat Dasun mayoritas adalah nelayan dan budidaya ikan di tambak serta letak geografis Dasun yang berada di pesisir pantai utara jawa.
“Salah satu khasanah tumpeng yang belum banyak dikenal secara luas adalah Tumpeng Pesisiran. Tumpeng ini tidak melulu didominasi ornamen gunungan dan berlauk daging dari hewan yang hidup di darat. Tumpeng Pesisiran adalah tumpeng dengan gaya orang pesisir yang berdaulat dengan lauk dari hewan yang hidup di air laut dan tambak, dan sayuran dari tanaman pantai,” ungkap Indarti Guru Sosiologi SMAN 1 Pamotan.
Tumpeng Pesisiran juga memehuni syarat sebagai makanan yang sehat. Banyak kandungan protein dan beragam gizi yang baik dalam tumpeng pesisiran yang didominasi dengan hasil olahan laut dan tambak. Mempopulerkan Tumpeng Pesisiran sebagai salah satu makanan lokal yang kaya gizi, juga mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan stunting yang merupakan program prioritas pembangunan.
Apresisasi Tumpeng Pesisiran
Kegiatan mempopulerkan masakan lokal ini mendapatkan apresiasi dari seluruh tamu yang hadir, termasuk juga Kepala Desa Dasun, Sujarwo.
“Kami selalu tertarik dengan kegiatan penelitian yang melibatkan potensi Desa Dasun tercinta. Oleh Sebab itu kami menerima dengan tangan terbuka ketika SMAN 1 Pamotan menyelenggarakan Learning Tour tentang Tumpeng Pesisiran yang mana bahan baku atau lauk pauknya semuanya ada di Desa Dasun. Semoga Tumpeng Pesisiran ini semakin lestari mengakar di kebudayaan masyarakat kita,” ungkap Sujarwo Kepala Desa Dasun.
(Exsan Ali Setyonugroho)