erpustakaan desa ternyata efektif sebagai pusat berlatih warga.
Di Dasun Kecamatan Lasem, perpustakaan desa dimanfaatkan untuk ajang berlatih komputer, mengolah ikan, dan menjadi pemandu wisata.
Exsan Ali Setyonugroho, seorang pendamping Perpustakaan Desa Cahaya Ilmu Dasun, Senin (23/4/2018), menuturkan, Perpusdes itu didirikan pada 2013.
“Dasarnya, keinginan masyarakat. Didukung juga oleh bantuan dari Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah,” katanya.
Bantuan itu berupa 1.000 buku dan dua rak buku. Namun ketika itu, gerak perpustakaan tersebut cenderung monoton.
Hingga akhirnya, sekitar tahun 2016, ada program Perpus Seru dari salah satu perusahaan minuman berkarbonasi.
“Dari program Perpus Seru, kami dibantu tiga unit komputer dan pelatihan bagi pengelola,” terangnya.
Menurut Exsan, melalui program Perpus Seru, Perpusdes Dasun mulai bergairah dan makin ramai kunjungan dari pemuda setempat.
“Banyak pelatihan yang digelar di Perpusdes. Yang sudah berjalan antara lain pelatihan teknologi informasi dan komputer, tour guide, dan teknik mengolah ikan bandeng,” katanya.
Sumber informasi dari pelatihan-pelatihan tersebut berasal dari internet yang diakses di Perpusdes.
“Saat ini, Perpusdes Dasun menjadi pusat berkegiatan masyarakat. Hampir tiap hari, perpustakaan ramai oleh pengunjung, terutama para pelajar,” katanya.
Mereka menghabiskan waktu di perpustakaan untuk mengerjakan tugas dari sekolah.
Selain itu, juga mencari referensi untuk merintis usaha produktif. Karena dikelola oleh kawula muda, masyarakat pun menjadi tak segan berkunjung.
Perpustakaan Desa Dasun juga menggalakkan promosi lewat kader desa mapun kelompok kegiatan masyarakat.
Lokasi perpustakaan desa dipilih di tempat paling strategis yaitu tepat di kompleks taman desa, dekat akses jalan besar.
sumber; mataair radio