Popularitas batik ecoprint meningkat pesat di Indonesia pada tahun 2017. Batik ecoprint ini dapat dijadikan tren gaya hidup masyarakat ramah lingkungan karena batik ecoprint menggunakan bahan dedaunan dan bunga yang berasal dari alam dan sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Produk yang dihasilkan berupa lembaran kain dan produk fashion, memiliki nilai tambah dalam budaya lokal yang ramah lingkungan.
KKN Undip yang melakukan kegiatan pemberdayaan di Desa Dasun Lasem Rembang pada 5 Juli – 18 Agustus 2022, melakukan pelatihan pembuatan batik ecoprint dengan sasaran peserta anak – anak Desa Dasun belum lama ini. Kegiatan yang dilakukan di Sanggar Budaya Desa Dasun ini bertujuan agar anak-anak mendapatkan pengetahuan tentang inovasi pembuatan batik dengan ecoprint.
Ecoprint merupakan teknik memberi warna dan corak (motif) pada kain, kulit atau bahan lainnya dengan menggunakan bahan alami. Bahan alami yang umum digunakan dalam ecoprint biasanya berasal dari tanaman yang meliputi beragam jenis daun, bunga, atau bagian tanaman lainnya yang memiliki corak dan warna yang khas.
Ecoprint ini menghasilkan warna dan corak pada kain yang memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri. Warna dan corak ini sesuai dengan warna dan corak bahan alami yang digunakan. Pemilihan bahan kain yang akan digunakan juga perlu diperhatikan. Kain yang dipilih adalah kain dengan bahan yang mudah menyerap warna alami, seperti kain katun, linen, rayon dan juga sutra.
Teknik yang digunakan mahasiswa KKN dan peserta pembatik dalam pelatihan Ecoprint ini menggunakan teknik Pounding yakni dengan memukul atau mengetuk bahan alami yang digunakan untuk mengeluarkan warna coraknya pada kain.
Anak – anak sangat antusias dalam proses pembuatan ecoprint ini. Mereka membuatnya dengan memilih dedaunan yang mereka inginkan sesuka hati. Membuat Ecoprint harus berhati hati.
“Ojo banter – banter nutuk e engko hasile elek, kudu sabar ben dadine apik (Jangan keras – keras mengetuknya, nanti hasilnya jelek, harus sabar dan pelan pelan agar hasilnya bagus),” Kata Vanya, salah satu peserta pelatihan pembuatan ecoprint .
penulis: Tim KKN Undip Desa Dasun
Penyelaras : Exsan Ali Setyonugroho