Dasun-rembang.desa.id- Lasem Festival telah selesai dilaksanakan dan ditutup pada Sabtu malam (18/11/2017) oleh wakil bupati Rembang Bayu Ardianto. Sebelum acara penutupan, ada acara menarik yakni Grebeg Dumbeg dan Lasem Batik Carnival di Jalan Cinta, Dasun, Lasem.
Grebeg Dumbeg adalah acara mengarak ribuan dumbeg yang disusun gunungan dengan dipanggul oleh 8 orang yang mengenakan pakaian khas keragaman Lasem. Setelah dumbeg diarak kemudin ribuan dumbeg ini direbut atau digrebeg oleh para pengunjung. Grebeg Dumbeg ini merupakan yang pertama kalinya digelar dalam sejarah. Maksud dan tujuannya adalah untuk mengenalkan dumbeg sebagai pusaka kuliner Lasem-Rembang kepada semua orang yang wajib dilestarikan.
Setelah Grebeg Dumbeg ada Lasem Batik Carnival, yang merupakan acara kebudayaan untuk mengekiskan Batik Lasem. Lasem Batik Carnival diikuti oleh 8 peserta dengan memamerkan total puluhan kostum batik tulis Lasem yang dipadu dengan gaya khas pesisiran Rembang. Pemenang Lasem Batik Carnival kali ini adalah: SMK Cendekia sebagai juara 1; MAN Lasem sebagai juara 2; dan H@ns Pamotan sebagai juara 3. Bupati Rembang yang hadir pada saat itu berharap agar Batik Lasem selalu dijaga kelestariannya.
“Berkaitan dengan Batik Lasem, memang ini sudah go internasional. Jadi ini acara sangat strategis untuk mengembangkan inovasi-inovasi dalam acara yang dikemas dengan festival batik lasem ini. Saya ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat Rembang khsusunya Lasem, kalau kita sudah punya aset Batik Lasem maka kita harus mencintai, dengan mencintai kita bisa dicontoh orang lain. Kalau kita sendiri yang punya tapi tidak mau memakai, bagaimana orang mau memakainya (Batik Lasem),” terang Abdul Hafidz, Bupati Rembang.
Lebih lanjut, Bupati Rembang juga menyampaikan bahwa pegawai negeri di Kabupaten Rembang wajib hukumnya memakai Batik Tulis Lasem setiap minggu sekali, pengadaannya telah disiapkan oleh pemerintah.
“Pemerintah Kabupaten Rembang tahun ini semua pegawai negeri semua wajib memakai Batik Lasem setiap minggu sekali. Maka kemarin dari 7.200 pegawai negeri saya sudah siapkan Batik Lasem yang ini membuktikan bahwa orang Rembang cinta Baktik Lasem. Nanti juga sekaligus dipakai ajang promosi jadi kalau dipakai oleh orang di Jakarta, Yogyakarta maka Batik Lasem dapat dilihat oleh orang di mana-mana,” lanjut Bupati Rembang.
Grebeg Dumbeg dan Lasem Batik Carnival ini bertempat di Jalan Cinta, RTH Dasun, Lasem dengan jumlah pengunjung yang mencapai angka puluhan ribu. Bahkan malam harinya saat penutupan Lasem Festival berlangsung jalan menuju Desa Dasun lumpuh macet total. Menurut pengakuan panitia, Galih Pandu Adi, bahwa Lasem Festival 2017 ini merupakan Lasem Festival yang paling beda dan yang paling ramai dari sebelumnya. [exsan]