Dasun.desa.id-Sungai Lasem adalah sungai yang terletak di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Sungai ini berhulu di Pegunungan Kendeng dan bermuara di Laut Jawa dengan melintasi Kota Lasem. Sungai Lasem merupakan sungai penting dan bersejarah bagi peradaban Kota Lasem dan Nusantara. Di sekitar muara sungai ini pernah menjadi pusat galangan kapal kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, Penjajahan Belanda dan Jaman Pendudukan Jepang. Jejak galangan kapal tersebut masih dapat dilihat di Desa Dasun.
Banyak sejarawan menduga bahwa peran sungai Lasem lebih dari itu, yakni Sungai Lasem menjadi pintu masuk persilangan budaya, relasi suci peradaban Nusantara melalui hubungan ekonomi, budaya, politik maupun seni.
Sungai Lasem merupakan sungai utama di daerah aliran sungai (DAS) Lasem yang memiliki luas 252,9 km². Seluruhnya mencangkup Kabupaten Rembang, yang meliputi Kecamatan Lasem, Pancur, Pamotan, Gunem, Bulu serta sebagain kecil Kecamatan Sedan, Sale dan Kecamatan Sulang. Daerah aliran sungai ini memiliki satu waduk di wilayah Desa Panohan, Kecamatan Gunem. Anak sungainya meliputi: Kali Brangkal, Kali Sumberagung, Kali Dungkap, Kali Grenjeng, Kali Clebo, Kali Dowan.
Dengan banyaknya wilayah pemukiman yang dilalui Sungai Lasem dan anak sungai, Sungai Lasem sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat sekitar.
Adapun Sungai Lasem oleh masyarakat dimanfaatkan untuk Transportasi Kapal Nelayan, Tempat mencari ikan dengan berbagai alat tradisional seperti anco, jaring, dll. Selain itu air sungai Lasem digunakan oleh petani tambak untuk mengairi tambak garam, tambak ikan bandeng, tambak udang, maupun budidaya ikan lainnya. Peran sungai Lasem sungguh sangat sentral dan pokok bagi kehidupan masyarakat.
Adapun masalah yang dihadapi sungai Lasem sekarang memang sudah sangat akut. Mulai dari kesadaran masyarakat akan pentingnya sungai sangat menipis, dengan ditandai dengan pembuangan sampah rumah tangga dan limbah industri batik serta Kuningan menjadikan sungai Lasem menjadi tercemar.
Sudah beberapa kali pemerintah kecamatan Lasem mengadakan bersih sungai pada saat hari sampah sedunia. Pihak kecamatan mengumpulkan anak-anak sekolah, pemerintah desa dan elemen masyarakat lainnya. Namun, itu hanyalah seremonial belaka, masih banyak warga di bantaran sungai Lasem yang membuah sampahnya.
Kondisi ini sungguh miris ditengah usaha-usaha untuk mempromosikan Lasem sebagai kota pusaka dunia, kota destinasi wisata namun sungai bersejarahnya sudah tercemar.
Sungai Lasem bisa saja menjadi sungai dengan tujuan wisata utama di Lasem, lantaran selain menjadi sungai bersejarah dengan peninggalannya yang banyak di sekitar sungai, sungai Lasem sejatinya juga memiliki keindahan yang luar biasa, dengan rimbunnya pohon mangrove di kanan kiri sungai ini bisa menjadi wisata alternatif di Lasem selain wisata bangunan kuno di pusat kota.
Mari Saatnya menjaga sungai Lasem demi kelestarian dan keseluruhan kita semua.