Dasun.desa.id-Dua wakil Kabupaten Rembang yaitu SMAN 1 Pamotan dan SMAN 2 Rembang, berhasil membawa dua gelar juara di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA/SMK se-derajat tingkat Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Statistika, Universitas Diponegoro.

Uniknya, baik SMAN 1 Pamotan dan SMAN 2 Rembang sama-sama meneliti tentang budaya bahari di Kabupaten Rembang. Mereka mengidentifikasi permasalahan-permasalahan bahari dan kemudian memberikan model pelestariannya.

Dengan penelitian berjudul Faktor Rusaknya Terumbu Karang Pulau Gosong dan Model Pelestariannya, SMAN 1 Pamotan berhasil menyabet gelar juara pertama dengan point 68,63. Sedangkan SMAN 2 Rembang dengan penelitian mengenai Alat Cantrang dengan model pelestarian RUCAPIN (Rubah Cara Pikir Nelayan) mendapat juara ketiga dengan point 67,53.

Awalnya dari proses seleksi, SMAN 1 Pamotan dan SMAN 2 Rembang masuk 10 besar dari puluhan tim di berbagai SMA dan SMK di Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta. Kemudian mereka mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karya tulisnya pada Sabtu (5/11/2016) lalu di Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro.

SMAN 1 Pamotan diwakili oleh Siti Hajar dan Nurul Huzaimah. Mereka berhasil mengidentifikasi kearifan lokal masyarakat nelayan Desa Dasun, Kecamatan Lasem dan faktor-faktor rusaknya terumbu karang di Pulau Gosong. Kemudian hal itu digunakan sebagai bahan analisis model pelestarian terumbu karang Pulau Gosong ke depan.

Wisata Bahari Berbasis Konservasi adalah model pelestarian yang mereka ajukan. Dengan melibatkan berbagai pihak khususnya pemerintah desa, nelayan dan wisatawan, diharapkan ke depan Pulau Gosong menjadi pusat riset, penangkaran dan area penanaman terumbu karang serta tempat tebar benih ikan.

Sedangkan SMAN 2 Rembang diwakili oleh Brilianza Azharul Mujahidin dan Moh. Ana Maulana Ikrom. Dengan presentasi yang cukup semangat mereka meyakinkan dewan juri untuk memilihnya menjadi juara ketiga. Dan yang menjadi juara kedua adalah SMAN 5 Semarang yang diwakili oleh Muhammad Irsyad Hidayatullah dan Mochammad fajar Aqil Asya’bani dengan point 66,69. Mereka meneliti Gerakan Literasi sekolah yang diterapkan di sekolahnya. [Exsan Ali Setyonugroho]

sumber: wartarembang.com