You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.

Sistem Informasi Desa Dasun

Kec. Lasem, Kab. Rembang, Prov. Jawa Tengah
Info
Laman Resmi Pemerintah Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Sekretariat: Balai Desa Dasun, RT.01,RW.01, Dasun, Lasem, Kode Pos: 59271, No Telp: 085726949461 | Dasun Maju | Desa Pemajuan Kebudayaan Kemendibud |

Habiskan Garam 4,5 Ton untuk Melukis Ukuran Raksasa di Tambak Gede Desa Dasun Lasem


Habiskan Garam 4,5 Ton untuk Melukis Ukuran Raksasa di Tambak Gede Desa Dasun Lasem

dasun-rembang.desa.id-Sebuah karya menarik berhasil ditorehkan di kawasan Tambak Gede Desa Dasun Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Sabtu sore (18 November 2023).

Yah..karya pertama dan terbesar di Indonesia atau bahkan se-dunia tersebut, berupa lukisan di tambak berukuran 34 x 21 Meter dengan menggunakan media garam. Tambak Gede sendiri statusnya tambak bengkok garapan Kepala Desa setempat.


Kali pertama ide tersebut digagas oleh Eggy Yunaedi, seorang perupa dan pegiat budaya asli Panjunan Rembang yang kini tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

Eggy mengaku tiap pulang kampung, merasa seakan-akan hamparan tambak garam melambai-lambaikan tangannya, ingin dilukis. Mimpi pria berusia 57 tahun tersebut akhirnya terwujud.

“Angan-angan itu sudah lama. Ternyata garam memungkinkan untuk buat garis, bikin bidang, dua dimensi. Tapi yang menarik buat saya, ini bisa menjadi kolaborasi dengan petani garam, karena merekalah yang paling punya daulat untuk bercerita tentang tambak garam,” ungkapnya.

Eggy menjelaskan ada diskusi panjang sebelum eksekusi. Setelah itu dilanjutkan pengeringan tambak dan menyiapkan pola selama 3 hari. Sedangkan khusus membuat lukisan garam, memakan waktu 3 hari dan melibatkan sekira 10 orang.

“Yah totalnya kira-kira seminggu lah,” beber Eggy.

Untuk total garam yang dipakai, sebanyak 4 ton.

“Sebenarnya disiapkan 5 ton, tapi yang terpakai 4, jadi masih sisa 1 ton,” ucapnya.

Lukisan ini mengisahkan profesi petani garam. Terdapat 7 rupa yang mempengaruhi, yakni 4 elemen alam berupa bumi, air, sinar matahari dan angin, kemudian 3 elemen kultural, terdiri dari kultur budaya China, Jawa dan Islam.


“Kami tunjukkan dari simbol burung hong dan naga mencerminkan kultur China yang mempengaruhi. Petambak merasa sebagai orang Jawa, ada gunungan di situ dan ada beberapa simbol budaya Islam. Jadi ada 7 rupa yang kami simpulkan mempengaruhi kehidupan petani garam,” tandasnya.

Ditanya tentang kendala melukis di tambak garam ? Eggy sempat was-was, karena intensitas curah hujan cenderung meningkat belakangan ini. Kalau hujan, buyar sudah. Tapi beruntung, tidak sampai turun hujan deras di lokasi Tambak Gede.

“Waktu itu menjelang hari kegiatan, di Rembang dan Lasem sisi selatan hujan deras. Sampai ada rekan yang nanya, acara besok jadi nggak, soalnya sini hujan deras. Alhamdulillah sampai selesai acara, di Dasun nggak hujan deras,” imbuh Eggy.

Selama event berlangsung, diramaikan pula dengan aksi teatrikal dan seni barongsai.

Kepala Desa Dasun Kecamatan Lasem, Sujarwo mengatakan melalui kegiatan ini sebagai tanda rasa syukur, atas hasil panen garam yang melimpah. Selain itu, untuk meneguhkan slogan Rembang Kota Garam.

“Soalnya saya rasakan kok belum ada event-event yang mengangkat Rembang sebagai Kota Garam, bahkan di Hari Jadi Rembang pun kok tidak pernah tersimpul,” kata Sujarwo.


Pihak Pemkab Rembang menganggap event di Desa Dasun ini unik dan langka, sehingga layak menjadi agenda rutin tahunan, untuk menyedot wisatawan regional maupun mancanegara.

“Layak kita besarkan, karena unik sekali. Kalau wisatawan luar negeri lihat, pasti akan jadi sesuatu. Saya sendiri nggak mengira, melukis kok di tambak garam,” tutur Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Mutaqin.

Setelah kegiatan selesai, rencananya tambak yang dilukis tetap dibiarkan seperti itu. Nantinya garam akan diolah lagi, agar bisa kembali dimanfaatkan. (Musyafa Musa).

 

Bagikan artikel ini:
Komentar