Laman Resmi Pemerintah Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Sekretariat: Balai Desa Dasun, RT.01,RW.01, Dasun, Lasem, Kode Pos: 59271 | Dasun Maju | Desa Pemajuan Kebudayaan Kemendibud | Desa Anti Korupsi KPK RI

Artikel

PRANATA BANYU: BERANGKAT DARI MEMORI KOLEKTIF WARGA

15 Maret 2024 14:22:04  Sekdes  588 Kali Dibaca  Berita Desa

Oleh Angga Hermansah*

Dasun, desa yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa dengan garis pantai terpanjang se Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, memiliki luas wilayah yang didominasi dengan pertambakan dengan batas wilayah yang dikelilingi oleh sungai dan lautan.  Dengan sendirinya, dalam pemenuhan hidupannya masyarakat Dasun banyak memanfaatkan potensi air yang ada. Air erat kaitannya dengan masyarakat kami, bermacam aktivitas mata pencaharian mereka geluti dan pedomani dalam mengelola perilaku air yang tak menentu. Dari aktivitas yang dilakukan secara terus menerus dengan interaksi yang harmonis antara manusia dan alam, maka pengetahuan terbentuk secara alami dan mengakar dalam jiwa dan menjelma dalam kehidupan masyarakat.

Dengan pengetahuan yang mengakar dalam masyarakat Dasun tersebut, menandakan bahwa Dasun bukanlah Desa yang baru terbentuk. Air yang menjadi elemen utama memberi isyarat bahwa wilayah tersebut merupakan bagian dari sistem peradaban kuno yang memiliki pola hubungan dengan air dan sungai yang sangat kuat. Letak geografis yang sangat potensial dengan sumber air yang melimpah membuat aktivitas masyarakat Dasun Khususnya bagi petani tambak sangat menjanjikan. Hal tersebut yang membuat Desa Dasun terkenal akan produk bandengnya yang dikelola secara organik dengan sistem irigasi tradisional. Selain bandeng, Dasun juga memiliki produk garam yang produksi lebih dari 70 tambak yang dikelola secara tradisional oleh masyarakat setempat.

Memori Kolektif Warga

Pengetahuan tradisional telah melekat dan menjadi bagian dari ingatan yang terus diingat dan diwariskan ke generasi selanjutnya. Dalam menunjang aktivitas mata pencaharian, pengetahuan pergantian mangsa (musim) menjadi salah satu sumber pengetahuan yang menggambarkan bahwa masyarakat pesisir Jawa memiliki hubungan vertikal dan horizontal.  Hubungan tersebut dapat diterjemahkan bahwa manusia memiliki keeratan  dalam hubungan interaksi dengan Sang Pencipta dan alam semesta untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Salah satu pengetahuan tradisional yang sering dijumpai di berbagai daerah dan desa yaitu tentang perhitungan musim atau mangsa.  Perhitungan musim seringkali menjadi pokok bahasan masyarakat desa, seperti masyarakat nelayan dan petani tambak di Desa Dasun yang sangat bergantung dengan musim dan cuaca. Kelompok nelayan perlu menghitung musim untuk menentukan waktu dan alat tangkap yang digunakan untuk pergi melaut. Dan juga para petani tambak yang memerlukan perhitungan musim untuk menentukan kapan memulai produksi garam atau mulai budidaya ikan bandeng. Pengetahuan tradisional yang berhubungan dengan kendali air inilah kemudian saya sebut dengan istilah Pranoto Banyu.

Pranoto Banyu merupakan pengetahuan dalam memahami dan menguasai pergantian dan penghitungan musim, perubahan pergerakan air sungai dan laut, tata cara pengelolaan tambak bandeng dan garam, serta tanda alam yang mempengaruhi musim tangkapan nelayan. Pengetahuan tersebut bagi masyarakat Dasun amat penting dalam menyiapkan segala sesuatu  hal, baik  tata cara, sikap dan perubahan yang akan terjadi pada alam. Pada akhirnya Pranoto Banyu menjadi praktik kebudayaan masyarakat Dasun dan bagian dari memori kolektif yang tersimpan di dalam pikiran dan perilaku manusianya.

Ruang Ekspresi Baru

Keluar dari khasanah pewarisan pengetahuan alami, ruang baru tercipta dalam kerja kolaboratif. Petani tambak yang biasanya hanya mengatur kualitas air tambak saat budidaya bandeng dan kerja keras berkeringat untuk menghasilkan sebutir kristal garam, dengan inisiatif Eggy Yunaedi sebagai perupa mencoba untuk meluaskan perspektif masyarakat terhadap fungsi garam. Berkolaborasi bersama Eggy Yunaedi petani garam memperlakukan garam sebagai media seni rupa alternatif yang berbicara tentang tambak dan kehidupan mereka sendiri.

Kolaborasi kali ini membawa nuansa baru bagi petani garam. Kegiatan kolaborasi pameran lukisan garam dilaksanakan di Sangkring Art Space Yogjakarta dengan kondisi suhu yang berbeda dengan wilayah pertambakan desa Dasun. Setelah pada tahun lalu membuat karya Bancaan Rupa, yang berbicara tentang elemen alam dan budaya yang mempengaruhi kehidupan petani garam, kali ini mereka mencoba menggarap tema besar Pranata Banyu yang mengusung dua musim peralihan yang dikenal oleh masyarakat Dasun dengan istilah Mongso Laboh dan Mongso Mareng. Pengetahuan yang kuat mengakar mengenai tanda-tanda alam dan perilaku hewan di dua fase pergantian musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya itu, serta kearifan yang ada di dalamnya menjadi bahan bagi petani garam Dasun bersama Eggy Yunaedi untuk dituangkan dalam lukisan garam dalam Pameran Lukisan Garam Pranoto Banyu.

*) Warga Desa Dasun, Penulis buku Pemajuan Kebudayaan Desa Dasun dan Pranata Banyu

Foto : Angga Hermansah sedang bersama Sidiq seorang petani tambak senior di salah satu tambak milik Sidiq Desa Dasun (fotografer : A. Sholeh Syarifuddin, 2024)

 Peta Desa

 Layanan Pengaduan Masyarakat

 Video Desa Pemajuan Kebudayaan

 Media Sosial

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:182
    Kemarin:1.009
    Total Pengunjung:686.116
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:192.168.36.253
    Browser:Mozilla 5.0

 Survei Kepuasan Masyarakat

 Indeks Kepuasan Masyarakat

 Bancaan Rupa (Rekor Muri)

 Podcast Strategi Pemajuan Desa

 Dasun Desa Anti Korupsi

 Dasun Desa Pemajuan Kebudayaan

 Arsip Artikel

26 Agustus 2016 | 39.567 Kali
Sejarah Asal Usul Nama Dasun
01 Mei 2014 | 38.479 Kali
Profil Potensi Desa Dasun
30 Juli 2013 | 38.467 Kali
Profil Kondisi Geografis dan Demografis Desa
07 November 2014 | 38.427 Kali
Pemerintahan Desa
24 Agustus 2016 | 38.398 Kali
Profil Pemerintah Desa Dasun
24 Agustus 2016 | 38.332 Kali
Visi dan Misi Pemdes Dasun 2019-2025
20 Februari 2023 | 21.377 Kali
Mrico Keting Dasun Lasem Rembang